Berita


PERUNDUNGAN BERUJUNG DUKA

Di suatu sekolah menengah atas yang cukup dikenal dikalangan masyarakat tepatnya di  Setiap pagi mereka selalu melakukan tos ke banggaan mereka sebelum memasuki gerbang sekolah
Suatu hari, ada satu keluarga yang pindah dari desa dan mempunyai satu orang anak yang akan di sekolah kan disana. Dia bernama vina, sigadis lugu dan pendiam yang baik hati.   
Singkat cerita hari dimana vina akan mempunyai kehidupan, suasana, dan sekolah yang baru pun tiba. Vina berangkat kesekolah diantar ayah dan ibunya
siswa yang baik dan tidak pernah melakukan perundungan kepada siapapun. 
guru (laura): selamat pagi anak-anak
Semua murid: pagi bukk
Guru: jadi hari ini kita kedatangan murid baru, tolong perkenalkan diri mu nak.
Vina: selamat pagi teman² 
Semua murid: Pageee. " dengan kesal"  perkenalkan nama saya vina, saya murid pindahan dari SMA negeri 1 purba, semoga kita bisa berteman dengan baik ya teman teman.
Semua siswa: tertawa "hahahahahaha" dengan tertawa mengejek
Chania: buk? (mengangkat tangan)
Guru laura: iya chania kenapa ada pertanyaan?
Chania: Buk sma negeri satu purba dimana ya?
Vina: Di Saribudolok masuk kedalam
Chania: ih ph2b hape on lakan (dengan ekspresi meremehkan)
Theresia: maksudnya chan?
Chania: parhuta huta bagas
Semua murid pun tertawa
Adel: aidong do ijai jaringan lakan?
Semua siswa tertawa
Guru: udah udah tenang semua nya, vina kamu duduk disamping chania ya.
Vina: baik buk
Dengan ekspresi malu dan sedih, vina berjalan mendekati tempat duduknya dengan posisi kepala yang menunduk
guru: baik lah anak anak, ibu akan mengajarkan kalian tentang laporan hasil observasi
"Dan hp ibu guru tiba tiba berbunyi, kring kring², ibu guru mengangkat hp tersebut"
Ibu guru: ...... oh baik pak baik pak saya akan kesana sekarang, baik pak.
Ibu guru: anak anak, saya tiba tiba dipanggil kepala sekolah untuk mengikuti rapat karena ada urusan mendadak yang harus diselesaikan untuk itu ibu mohon kalian belajar secara mandiri dulu anak anak, ibu akan berikan tugas kepada kalian baca dan jawab soal halaman 23-25 nomor 1-20 ya anak anak ibu.
Semua murid: baik buk
guru pun bergegas pergi ke lokasi rapat dan seketika suasana kelas seketika sangat berisik. Dan seketika geng pembully di kelas tersebut melakukan sebuah kegaduhan dengan mengganggu si anak baru yaitu vina.
Pospi: hai anak culun, hahahaa pantas lah jelek, kumuh, pendiam, kaya orang bodoh lagi hahahaaa ( pospi dan teman teman menertawainya)
Kevin: iyalah thres jelass dia kan ph2b, apa itu gaisss?
Semua geng bully: parhuta huta bagas, chuaksss.
(Vina hanya menunduk terdiam ketika dia mendapat aksi bully dari teman teman nya)
Chania: heh culun, kok diamm aja kamu!!!? ngomong lah, ga punya mulut yaa? is is isss si culun takut (ujar chania dengan semena-mena nya)
Adel: iyakan, gimana sih kamu? ngomong pun gak berani, lihatlah badan nya itu, gemetaran. terlihat sekali sedang ketakutan kan?
Dan geng pembully langsung mendorong vina kedinding hingga vina terjatuh ke lantai, dan seketika membuat sebuah kegaduhan, dan tiba tiba...
Glencia: aduh gimana ini tar, malang sekali si vina, alangkah lebih baik kalo dia kita bantu dan laporkan ke guru bk?
Anitaria: bagaimana ya glencia, aku takut kita diserang sama geng pembully, kamu kan tau mereka penguasa yang jahat disekolah kita. Bisa-bisa kita di serang mereka.
Glencia: sudahlah, tidak apa apa. Aku akan bertanggung jawab jika mereka menyerang kita. Sekarang ikut aku untuk melaporkan kejadian ini ke guru bk.
Setelah itu glencia dan anitaria yang baik hati mau melaporkan kejadian yang terjadi kepada vina ke guru bk. Dengan bergegas mereka berlari ke ruangan bk.
Sesampai nya di ruang bk Anita ria: (mengetuk pintu, tuk tuk tuk) selamat siang buk, boleh kah kami masuk buk?
Guru bk: boleh nak, mari masuk. Ada gerangan apa yang mau kalian bicarakan nak?
Anitaria: jadi begini buk, dikelas saya kan baru saja menerima murid yang baru pindah, namanya vina buk.
Guru bk: oh iya iya iya saya tau, vina yang baru pindah itu pendiam ya orangnya? Oke oke terus nak?
Glencia: iya buk, dia lah vina. Jadi buk, vina ini sangat pendiam, lugu, dan tidak mau berinteraksi secara langsung kepada kami sekelasnya, seperti menutup diri buk. Setelah itu ada salah satu geng di kelas kami yang terkenal sering membully dan menindas murid murid disini buk, tetapi kami tidak berani memberi tau kepada ibu guru karena kami bisa menjadi korban yang sama buk. Jadi geng pembully membully vina buk, dengan mengejek ngejek vina dengan sebutan yang tidak meng enakkan, menindas, dan bahkan menyerang fisik vina buk, jadi kami ingin pembullyan ini berakhir buk.
Guru bk: oke saya mengerti, tapi apakah kalian punya bukti yang kuat untuk memperkuat cerita kalian? Jika tidak berarti mereka tidak bersalah nak.
Glencia: kami punya bukti yang kuat buk. Kami sudah merekam aksi perbuatan bully yang mereka lakukan.
Anitaria: ini video nya buk
(Mereka menunjukkan video tersebut ke guru bk)
Guru bk: oke baik, saya akan memberikan do kepada mereka.
Kemudian tak lama setelah itu guru bk memanggil vina dan chania beserta geng pembully ke ruang bk.
Dengan sepatak kaki yang berjalan...
Guru bk:saya minta kalian untuk duduk
Vina,chania beserta anggota geng chania pun duduk.
Vina:ada apa ibu memanggil kami kemari buk?
Guru bk:kalian bertanya kenapa kalian dipanggil?!!
Masa kalian tidak tau kenapa kalian dipanggil,sadar sendiri apa yg telah kalian perbuat di kelas klian!
Kevin:kami tidak tau apa apa buk,kami tidak tau apa yg ibu maksud,
Guru bk:ah tidak usah mengelak ibu sudah tau,ada bukti kok!
Chania[batin chania berkata bukti?aduh gawat aku]
Chania:bukti buk?maksud ibu bukti apa buk?
Guru bk:allah masih mengelak kamu
Guru buk menunjukan bukti video perundungan tersebut.
Chania:itu tidak seperti apa yang ibu lihat buk,itu hanya sebuah candaan.
Guru bk; hah?candaan?perbuatan itu kelian bilang candaan?dimana hati nurani kalian!!?
[Guru bk memberika surat spo]ibu gak mau tau!pokoknya orang tua kalian besok harus hadir di sekolahnini silahkan kembali ke kelas kalian!
Mereka kembali ke kelas dengan susasana hati yg tidak mengenakan.
Bel pulang sekolah pun berbunyi dan semua siswa-i bergegas pulang kerumah masing masing.
Keesokan harinya, semua murid kembali bersekolah seperti biasanya.
Disisi lain, kedua belah pihak orangtua langsung diantarkan keruang bk. Sesampainya diruang bk mulailah mereka membahas permasalahan yang telah terjadi.
Guru bk: baik selamat pagi kepada orangtua chania dan orangtua vina. Disini saya memanggil bapak dan ibu untuk memberitahu perbuatan anak bapak dan ibu.
(Disisi lain chania beserta anggota geng nya merundung dan mengejek vina.)
Jeremi: anak saya buat salah apa ya buk? Setau saya anak saya baik baik saja dan tidak mau melakukan masalah.
Jwita: iya buk anak saya salah apa ya buk?
guru bk: jadi begini cerita [........] guru bk menjelaskan kronologinya. 
Guru bk: Jadi seperti itu pak buk kronologinya. Jadi dengan terpaksa saya harus men do anak bapak yaitu chania dari sekolah ini.
Bayu: lohh, buk kenapa harus do buk, apakah tidak bisa ada keringanan lagi buk? anak saya cuma melakukan perbuatan itu, tidak lebih buk. Berilah anak saya keringanan buk.
guru bk: maaf pak, pihak sekolah tidak bisa mentoleransi apa yang sudah anak bapak lakukan, dengan terpaksa kami harus men do anak bapak dari sekolah ini.
Guru bk: dan kepada orangtu Vina kami mewakili siswa-i yang telah membully dan melakukan aksi menindas anak bapak, meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada vina dan bapak ibu. Kami berjanji akan mendidik dan mengawasi siswa lebih baik lagi.
Tak lama setelah itu orangtua korban pun pulang untuk kembali kerumah, tetapi disamping itu orangtua chania melakukan sesuatu kepada guru bk.
Yaitu melakukan aksi penyuapan. Orangtua chania memberikan bayaran kepada guru bk dengan kesepakatan tidak men do chania dari sekolah.
Bayu: [.......] jadi anak saya sudah aman ya buk alias tidak di do buk. Baik saya pamit pulang buk.
Guru bk: baik pak.
Disisi lain, vina mengetahui bahwa chania tidak jadi di do karena orangtua chania melakukan penyogokan. Vina pun merasa frustasi karena tidak mendapatkan keadilan yang seharusnya dia dapatkan, tanpa berpikir panjang vina pergi menuju lab kimia dengan pikiran yang kosong dan hati yang penuh amarah. Tanpa berpikir panjang dia mengambil cairan mengandung cairan korosif yang ada disamping labu ukur. Karena pikiran dan amarah nya, dia pun meminum cairan tersebut, dan dia mengakhiri hidupnya di lab kimia. Dia terjatuh dan terbaring tergeletak di lab kimia. Dan akhirnya bel pulang sekolah berbunyi. Dan semua siswa buru-buru pulang, dan teman sekelas vina tidak ada yang menyadari bahwa vina tidak ada kelas, semua mengabaikan dan buru² pulang.
Hari pun menjelang sore. Pak satpam mengecek dan mengunci seluruh ruangan agar segera pulang. Namun disisi lain, kedua orangtua vina menyadari dan mulai khawatir karena vina tak kunjung pulang kerumah.
Jwita: eh pak, dimana si vina? Udah jam berapa ini? Kenapa dia belum pulang? Gak biasanya dia seperti ini. Jam segini anak sekolah harus sudah sampai dirumah.
Jeremi: ih, iya kan mak, kok dia belum pulang² ya? Jadi khawatir bapak mak.
Suasana seketika panik
Jeremi: sudah mak jangan panik. Ayo kita cari vina kesekolahnya sekarang mak.
Jwita: ayo pakk!!
Dengan panik orangtua vina bergegas pergi kesekolah vina dengan perasaan khawatir dan takut.
Di sekolah, pak satpam mencek dan mengunci ruangan², hingga tiba lah di ruang lab kimia. Ketika membuka pintu, pak satpam dikejutkan oleh seorang siswa yang tergeletak tak berdaya, yaitu vina. Pak satpam bergegas melaporkan kepada pihak sekolah dan orangtua vina pun tiba disekolah, dan mengetahui kejadian tersebut. Lalu mereka langsung membawa vina ke puskesmas terdekat.
Ketika sampai dipuskesmas bidan mengatakan bahwa:
Bidan laura: maaf buk, setelah melakukan pemeriksaan, anak ibu telah meninggal sejak ditempat kejadian karena meminum cairan yang mengandung zat berbahaya.
Jwita jeremi:[.......] syok.
Keesokan harinya, semua murid kembali bersekolah seperti biasanya.
*Jeda *
Di sisi lain orangtua Vina menyampaikan kabar duka ini kepada pihak sekolah. Dan guru bk menyampaikan kabar duka ini ke teman sekelas dan seluruh siswa-i. Disisi lain chania dan geng pembully merasa bersalah dan menyesal karena telah membully vina. Mereka pun memutuskan untuk meminta maaf kepada orangtua vina.
Chania dan anggota geng nya menemui orangtua vina dan meminta maaf.
Chania: ibu bapak, saya meminta maaf yang sebesar²nya telah membully anak bapak dan ibu.
Adel, kevin, dan pospi: kami juga meminta maaf buk. 
Jwita: menangis dan berkata bagaimana pun ini sudah terjadi dan tidak mungkin vina bisa hidup kembali. Saya maafkan kalian dan saya harap kalian tidak akan mengulangi perbuatan kalian lagi kepada siapapun.
Chania dan anggota geng pembully: terimakasih pak, buk.
Sejak saat itu chania dan anggotanya menjadi siswa yang baik dan tidak pernah melakukan perundungan kepada siapa pun.

Kontak


Alamat :

Jln Sutomo No 68 Sondi Raya

Telepon :

(0622) 331147

Email :

smanegeri1raya@yahoo.com

Website :

https://www.sman1praya.sch.id

Media Sosial :

Berita Terbaru